Sunday, November 11, 2018

Kelas Puisi Majelis Aksara Hari Ketiga



Malu
Oleh: Dini Safitri 

Satir-satir yang menohok 
Menangkup wajah jangan lari
Kacau roman buruk ditengok
Picik tingkah kadung dijalani

Teluk Kuantan, 11 November 2018


Kelas Puisi Majelis Aksara 
Hari ketiga

Saturday, November 10, 2018

Kelas Puisi Majelis Aksara

Kelas Puisi Majelis Aksara
Hari kedua



Pasrah
Oleh: Dini Safitri 

Kulepas pautan hati kepadamu, Nak.
Kelak inginku kau kembali pulang,
bukan lagi dibebani pilu,
lepaslah guruh kacau dahulu!

Terpejam tangis tertahan, 
maaf.
Aku penyebab ratapmu,
melanglang buanalah daripada berdiam.

Lemahku bukan lemahmu, Nak.
Boleh kau kasihan,
atau benci sekalian.
Pergilah.

Bukan sanggupku begini, Nak.
Pelataran baringku mulai muak,
punggungku tak beranjak darinya.
Tak ada yang dapat kulakukan.

Teluk Kuantan, 10 November 2018

Friday, November 9, 2018

Kelas Puisi Majelis Aksara 
Tantangan 1


Marah-Nya
Oleh: Dini Safitri

Senja di pelupuk,
indah bukan lagi.
Mengguruh puing,
terbelalak netra.

Angin menderu,
bukan semilir lagi.
Marah mengaum,
pekik terperanjat.

Tiada dipinta, 
disuguhkan-Nya.
Tersebab dosa hamba,
menggaunglah murka.

Teluk Kuantan, 09 November 2018

#Day1 
#KelasPuisiMajelisAksara
#Marah
#Angin 
#Senja

Wednesday, September 26, 2018

Patidusa

Hai, Selamat Siang.
Kamis ini ialah puisi pertama yang saya publish di laman ini. Nah, puisi patidusalah yang akan saya tulis.
Sebelumnya, puisi patidusa itu apa? Patidusa adalah puisi yang berformat empat tiga dua satu.
Ada berbagai formasi bentuk dari puisi patidusa. Salah satunya adalah patidusa bias yang mempunya formasi bentuk 1234-4321-1234-dst. Contoh:

Ratap Bisu
Oleh: Dini Safitri 

Melenguh
Sibak sitasi
Beku si gemuruh
'Tika nyana gelita mengiri

Tahu desau bukannya dinanti
Menghitam jua dihantam
Lesak berduri
Geram

Senandika
Lembayung rentan
Peka membanding pula
Berhikayat maya gelagat hujan

Meneduh atma penyejuk raga
Senja dihujam lenyai
Dahulu katakan
Rinai

Tersudut
Tersebab durjana
Hara berabu menyulut
Hampa kedap tiada bernyawa

Nasib merundung di jingga
Yatimlah lagi piatu
Isak nestapa
Pilu

Teluk Kuantan, 23 September 2018


Itulah sekilas sepintas tentang puisi patidusa dan contohnya.
Semoga bermanfaat. ^^